Selasa, 21 November 2017

Awas, Sering Minum Minuman Bersoda Ternyata Bikin Cepat Tua

Makan soda mungkin sudah menjadi tren atau mungkin gaya hidup beberapa orang. Di tengah panasnya hari, rasanya yang paling enak untuk minum dingin dan manis, seperti soda. Tapi hati-hati, terlalu sering mengkonsumsi soda pop bisa membawa efek buruk.

Selain bisa menyebabkan obesitas atau obesitas, belakangan ini juga telah ditemukan bahwa minuman ringan dapat menyebabkan Anda menua dengan cepat. Bagaimana bisa

Sodas menyebabkan cepat tua

Sebuah studi dari University of California-San Francisco (UCSF) menemukan bahwa minuman ringan untuk diminum secara teratur dapat mempercepat penuaan sel kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit kronis.

Menurut Prof. Elissa Epel, seorang peneliti dalam penelitian ini, mengkonsumsi minuman ringan secara teratur dapat mempengaruhi perkembangan penyakit ini. Minuman ringan tidak hanya bisa menyebabkan kurangnya kontrol metabolisme gula dalam tubuh, namun juga bisa mempercepat penuaan sel dalam jaringan tubuh.

Bagaimana minuman ringan bisa menyebabkan usia tua?

Hal ini terkait dengan panjang telomer. Telomeres bisa menjadi penanda penuaan sel. Telomere adalah urutan DNA yang berulang yang menutupi ujung kromosom agar tidak menggantung. Ini berfungsi untuk melindungi DNA dari kerusakan. Telomere ini akan dipersingkat setiap kali sel membelah. Namun, jika telomere terlalu pendek, sel bisa berhenti membelah dan mati. Oleh karena itu, panjang telomer bisa menggambarkan atau bahkan menentukan usia biologis sel.

Penelitian sebelumnya juga menghubungkan panjang telomere dalam sel darah putih dengan usia. Selain itu, telomer pendek juga mungkin terkait dengan kerusakan jaringan, pembengkakan dan resistensi insulin, disertai penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner dan diabetes yang terkait dengan penuaan.

Penelitian UCSF menunjukkan bahwa peserta yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi dalam jumlah banyak cenderung memiliki telomeres lebih pendek. Para periset membandingkan panjang telomere (diamati dari sampel darah) dan konsumsi minuman ringan di setiap peserta studi, dan hasilnya berbeda. Penelitian yang melibatkan 5309 orang berusia 20 sampai 65 tahun ini juga memperkirakan konsumsi minuman ringan hingga 600 ml per hari terkait dengan penambahan usia biologis sekitar 4,6 tahun.

Epel menambahkan bahwa meski penelitian hanya melibatkan orang dewasa, hasil penelitian ini juga bisa menggambarkan konsumsi minuman ringan terkait pemendekan telomere pada anak-anak. Penelitian ini dilakukan tanpa memandang usia, ras, pendapatan dan tingkat pendidikan. Selain itu, pemendekan telomere terjadi sebelum penyakit terjadi. Karena itu, tubuh Anda membutuhkan waktu lama untuk terjangkit penyakit ini, yang mungkin mulai memicu penyakit sejak kecil.

Kesimpulan

Studi UCSF ini menambahkan temuan tentang dampak mengkonsumsi banyak minuman ringan, selain menyebabkan obesitas, sindrom metabolik, diabetes dan penyakit jantung. Minuman ringan menjadi salah satu hal yang bisa memperpendek panjang telomer, sehingga bisa membuat sel tubuh lebih cepat menua.

Hal lain yang juga bisa mempengaruhi panjang telomer adalah merokok, diet, ras, jenis kelamin, dan laju pembelahan sel darah. Artinya, dengan menerapkan gaya hidup sehat, dengan diet seimbang gizi, berolahraga teratur, mengendalikan stres dan tidak merokok, bisa menjaga panjang telomer, yang meningkatkan peluang hidup lebih lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar